Sabtu, 06 Februari 2010

PROFIL - OPTIMISME PEDAGANG KOMIK LAMA

Nah ini foto Mas Andy Wijaya dari Anjaya Bookstore dan Tommy Johan Agusta dari Balicomic

Komik modern asal Jepang saat ini tidak menyurutkan niat pedagang komik Indonesia lama untuk terus mencari dan menjual buku cerita bergambar yang umurnya sudah puluhan tahun itu. Munculnya komik-komik modern asal Jepang saat ini tidak menyurutkan niat pedagang komik Indonesia lama untuk terus mencari dan menjual buku cerita bergambar yang umurnya sudah puluhan tahun itu.
Komik modern yang bermunculan dengan cerita versi Jepang seperti Naruto dan Detektif Conan seolah menjadi cambuk bagi Andy Wijaya untuk mengembalikan kejayaan komik Indonesia lama. Andy Wijaya merupakan pedagang komik Indonesia lama yang membuka toko di ITC Kuningan Lantai 4 Blok C6 No.3A Jakarta Selatan. Selain menjual komik lama dia juga mencetak ulang beberapa komik tersebut.
Mungkin orang tidak percaya kalau komik yang sudah kusam dengan warna kertas kecoklatan itu dijual di sebuah mal, namun itu lah niat Andy untuk menghidupkan kembali komik Indonesia.
Ia mengakui saat ini belum bisa mengandalkan dari hasil penjualan komik lama untuk hidup, tetapi masih ditopang dengan penjualan buku cerita silat yang juga dipajang di tokonya itu." Saat ini kami belum bisa mengandalkan penjualan komik lama untuk pegangan hidup, tetapi kami yakin sekitar 10 tahun mendatang komik Indonesia akan kembali dicari orang," katanya. Ia menyebutkan, rata-rata per minggu dapat menjual komik lama sebanyak 10 buku dan buku cerita silat bisa laku hingga 20 buku.
Menurut dia, setelah bisa meyakinkan generasi muda yang kini sedang menggemari komik Jepang, mudah-mudahan prospek komik Indonesia akan kembali cerah sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi pedagang.
"Komik Jepang merupakan kompetitor kami, maka mau tidak mau harus ada strategi untuk menghidupkan kembali komik Indonesia dengan cara mencetak ulang," katanya.
Ia mengatakan, mana mungkin anak-anak sekarang mau membaca komik "jadul" (zaman dulu--red) yang dibuat tahun 1970-an. Melihat saja mungkin mereka tidak mau. Untuk menarik minat pembaca, katanya, komik-komik dengan cerita khas Indonesia itu perlu dicetak ulang. Hingga sekarang dia telah mencetak ulang beberapa komik lama, antara lain Mandala, Maza, Gundala, Godam, dan Si Buta dari Gua Hantu." Masing-masing kami cetak 1.000 buku, kecuali Gundala dicetak 2.000 buku karena banyak peminatnya," katanya.

Nostalgia
Berawal senang membaca komik sejak kecil, Andy tergerak dan terinspirasi untuk membuka toko komik lama yang sekarang tidak ditemukan di toko buku." Semula saya memang senang membaca komik dan saya melihat potensi komik dengan cerita lama cukup bagus, terutama bagi kaum dewasa yang ingin bernostalgia," katanya.
Menurut dia, ada kecenderungan orang ingin bernostalgia, begitu juga bagi penggemar komik yang kini sudah berusia 40 tahun lebih akan mencari komik yang pernah dibacanya waktu masih remaja. Andy mengatakan banyak kaum dewasa yang mencari komik lama tersebut antara lain Mandala, Maza, Si Tangan Sakti, Petualangan Asmara, dan Kuntji Petaka.
Ia mengatakan, komik-komik lama tersebut dijual dengan harga sekitar Rp250 ribu per set, namun juga ada yang lebih dari harga tersebut tergantung sulit tidaknya mencari komik tersebut." Kalau memang barangnya sudah langka bahkan ada yang mencapai Rp1 juta per set," katanya.
Ia mengaku mendapatkan komik lama dari taman bacaan maupun kolektor. Meskipun terhitung mahal, katanya, ada saja peminat komik lama, karena memang kepuasan itu mahal harganya. Para peminat komik lama tersebut, katanya, selain untuk bernostalgia, mereka ingin mengoleksinya.
Selain mencetak ulang, Andi juga menyediakan jasa foto kopi bagi penggemar yang sekadar ingin membaca komik untuk bernostalgia tetapi tidak ingin mengoleksinya.
"Untuk memfoto kopi, kami hanya mengenakan biaya Rp200 per lembar sehingga harganya jauh lebih murah dibanding membeli aslinya," katanya.
Seorang penggemar komik lama, Anton (40), mengatakan ingin membaca komik-komik yang pernah dibacanya tahun 1970-an sebagai nostalgia." Dengan membaca komik-komik yang pernah dibaca waktu muda seakan kami kembali muda," katanya. Ia mengatakan, kepuasan tersebut tidak bisa tergantikan dengan yang lain.

Oleh Heru Suyitno

Dari : http://www.news.id.finroll.com/news/14-berita-terkini/70637-____profil---optimisme-pedagang-komik-lama____.pdf

5 komentar:

  1. saya salut dengan anda. hebat... salam kenal ya.
    http://buku-lawas.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Pak ada komik ai gua hantu ejahan lama kirim berapa harga nya pak

    BalasHapus
  3. Apa bener komik lama superhero hargany jutaan

    BalasHapus