Riwayat Jan Mintaraga Gerdi Wk Hans Jaladara San Wilantara Siauw Tik Kwie atau Otto Suastika Man atau Mansyur Daman Para Kolektor dan Penggila Komik
Sabtu, 06 Februari 2010
Kegilaan Pemburu Komik Indonesia
Para kolektor komik Indonesia semakin gencar memburu komik asli Indonesia yang makin langka. Harga terbitan asli bisa mencapai jutaan rupiah.
Komik atau cerita bergambar saat ini tidak bisa hanya dianggap secara sederhana. Terutama komik-komik tua Indonesia saat ini merupakan salah satu barang koleksi yang bayak diperebutkan para kolektor yang umumnya sudah bukan anak-anak kecil lagi. Harganyapun tidak bisa diprediksi, terkadang para kolektor harus berani membayar jutaan rupiah untuk satu komik.
Perasaan dapat kembali ke masa lalu menjadi salah satu kepuasan dan alasan kuat bagi Henry Ismono, salah seorang kolektor komik di Jakarta. Komik-komik koleksinya adalah komik-komik Indonesia yang mulai langka, yakni komik-komik yang diterbitkan pada era kejayaan komik Indonesia di tahun ’60 – ‘70-an.
“Dengan mengumpulkan komik-komik Indonesia, saya seperti kembali ke masa silam (masa anak-anak) saat masih SD,” kata Henry yang mengaku gemar membaca komik sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu, dia harus menyewa dari tempat-tempat persewaan komik di kota asalnya Salatiga, Jawa Tengah. Harga sewanya kala itu antara 5 rupiah sampai 10 rupiah per komik.
Sampai saat ini, koleksi komiknya sudah mencapai ribuan, dengan ratusan judul komik. Di antara komik-komik koleksinya, antara lain Gundala Putra Petir, Mahabarata, Jaka Sembung, Godam, Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, Kelelawar, Mandala Siluman Sungai Ular, Si Tolol, Djampang, dan masih banyak lagi.
Henry mulai mengoleksi komik sejak 2004 lalu. Diawali ketika dia menemukan komik masa kecilnya yakni Gundala Cuci Nama. Dia sendiri mengaku tidak pernah menyangka akan menemukan komik masa kecilnya tersebut kembali. “Dulu pernah punya (komik Gundala Cuci Nama) tapi hilang,” kata Henry.
Sejak menemukan kembali komik lama itulah, keinginan untuk mengumpulkan komik-komik lama Indonesia seperti tidak bisa dihentikan. Terlebih setelah dia bergabung dengan komunitas pencinta komik Indonesia . “Kita jadi bayak saling bertukar informasi tentang komik-komik Indonesia dalam komunitas ini. Ya sudah semakin akut saya mengumpulkan komik-komik ini,” katanya.
Ribuan komik miliknya dikumpulkan selama lebih kurang lima tahun terakhir dengan cara berburu ke pasar-pasar loak. Tidak hanya pasar loak di Jakarta yang menjadi area perburuannya, Henry juga berburu komik-komik lama ini hingga ke daerah-daerah yang pernah dia kunjungi, baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa. Waktu untuk berburu komik ini biasanya adalah pada hari-hari libur terutama Sabtu dan Minggu.
Untuk bisa terus menambah koleksinya, Henry mengaku tidak sungkan menjalin hubungan baik dengan para penjual buku-buku bekas di pasar-pasar loak yang dianggap sebagai mitra dalam perburuanya. “Kadang saya suka bilang, kalau ada komik yang bagus jangan kasih tahu kolektor lain. Hubungi saya saja,” akunya sedikit membuka rahasia sesama pemburu komik.
Selain dari hasil berburu, beberapa koleksi komik Henry ada juga yang didapat dari hasil barter dengan sesama kolektor komik yang jumlahnya sekitar 20 – 30 orang dalam komunitasnya ini. Tapi komik hasil barter tersebut tidaklah banyak, yakni sekitar 5 sampai 10 persen dari koleksi komik yang dimiliki.
Perburuan komik bagi Henry tidak lepas dari hitung-hitungan hoki seseorang. Menurutnya, jika memang sedang tidak hoki, kendati memiliki uang yang banyak namun tetap saja dia tidak menemukan barang yang diinginkannya. “Tapi kalau lagi nggak punya uang ternyata malah ada yang nawarin,” katanya.
Salah satu contoh Henry mendapatkan hoki saat berburu komik adalah saat tengah berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah. Dia mendapati banyak sekali komik Indonesia di pasar-pasar loak. Jumlahnya hampir satu karung dan harganya hanya 100 ribu rupiah. “Sampai di Jakarta teman ada yang meminta salah satu judul dan akan dibayar 400 ribu rupiah. Tapi saya tidak kasih,” katanya.
Kegilaannya kepada komik membuat Henry memiliki bujet khusus untuk membeli komik. Dalam sebulan setidaknya dia menyisihkan 1,5 – 2 juta rupiah untuk berburu komik. Bahkan, dia mengaku sempat berutang ke kantor hanya untuk membeli komik langka berjudul Mahabarata karya RA Kosasih yang diterbitkan penerbit Melodi.
“Saat itu, saya lagi tidak punya uang tapi ada yang menawarkan. Akhirnya saya pinjam uang ke kantor 3,5 juta rupiah untuk beli satu komik. Itu komik termahal yang saya miliki,” katanya sambil mengurai tawa.
Soal harga komik-komik Indonesia, menurut Henry, sangat bervariasi. Biasanya mahal-murahnya bergantung dari langka tidaknya komik tersebut. Patokan umumnya adalah tahun terbit dari komik yang bersangkutan. Komik terbitan tahun 1965-1966 harganya bisa mencapai 500 ribu rupiah. Ini harga untuk satu seri yang umumnya 64 halaman saja. Sedangkan untuk komik satu set yakni satu cerita tamat harganya bisa mencapai 3,5 juta rupiah.
Henry juga memberlakukan secara khusus komik-komik koleksinya ini di rumahnya. Satu per satu komik koleksinya ini dimasukkan dalam amplop plastik kemudian disusun secara rapi di lemari-lemari yang khusus di belinya untuk menampung kegilaannya pada komik-komik ini. “Harta saya di rumah yang berharga yah komik ini,” ujarnya.
Kendati telah memiliki ribuan koleksi, Henry mengaku masih terus ingin menambah lebih banyak lagi koleksi komik-komik Indonesia. Sampai saat ini, dia mengaku masih terobsesi untuk memiliki karya-karya komikus Jair Warni Ponakanda yang mengarang komik Jaka Sembung. Terutama karya-karya awal Jair. “Saya rasanya tidak bisa berhenti untuk terus mengoleksi,” katanya.
Tidak jarang untuk melengkapi kegilaannya terhadap komik dan koleksi-koleksinya, Henry juga mendekati langsung ke tokoh pengarangnya yakni komikus-komikus lama tersebut. Sayangnya, para komikus ini justru tidak menyimpan karya-karya mereka sendiri. “Alhasil saya minta dibuatkan saja sketsa oleh mereka dan saya pajang di rumah,” tuturnya.
Maka, di dinding rumahnya terpajang sketsa asli dari pelukis Man, Gerdy WK, RA Kosasih, dan Hans Jaladara.
nik/L-1
Dari : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=14248
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selamat pagi pak
BalasHapussaya bernama cek noo,
alamat saya Tanjung balai, Medan, sumatra Utaraa
kebetulan saya juga salah satu org yg mnyukai komik" jadul Indonesia,
kalau bapak berkenan kita bisa saling tukar informasi, dan juga bapak bisa membeli komik" saya,
di tunggu pak balasan nyaa,,,,
terimakasi sebelum nya :)
terimakasih pak atas infonya
BalasHapuskami juga pengkoleksi komik lihat di http://komik-jadoel.blogspot.com/
Selamat malam pak...saya punya komik serial kungfu tiger wong thn 1992.1 pcs, full colour 41-66 dgn berat 2,1 kg..jika bpk berminat bisa hub. Saya di 0821 1013 1017.tks
BalasHapusSelamat malam pak...saya punya komik serial kungfu tiger wong thn 1992.1 pcs, full colour 41-66 dgn berat 2,1 kg..jika bpk berminat bisa hub. Saya di 0821 1013 1017.tks
BalasHapusSaya dulu waktu kecil adalah penggemar komik dpt Gundala,Godam,pangeran mlar,gina,phantom,dlljuga silat spt walet merah,dibutakan dari gua hantu dan msh banyak lagi,kondisi cetakan asli dan spt baru krn dirawat dgn baik dan dibeli dari baru waktu saya kecil,ndak bakalan ada yg lebih bagus dari punya saya,bisa hub saya di 08813294616 melalui WA
BalasHapusPak sy punya komik2 lama...tp cerita dr luar yg diterjemahkan, kl berminat bs hubungi sy pak di 082135287818
BalasHapusSaya pencinta karya jan mintaraga pak..dulu komik saya lengkap dari indra bayu hingga chandra gupta...cuma komik komik saya dibakar oleh ayah saya karena saya sampai bolos sekolah karena baca komik tsb..boleh sy minta no WA bpk?
BalasHapusSy ada komik superman th 1939
BalasHapusSaya ada banyak komik jadul . Minat wa 089661308033
BalasHapusSaya ada banyak komik jadul . Minat wa 089661308033
BalasHapussy nggak punya komik, jd jangan hub sy
BalasHapusSaya ada beberapa komik silat jadul indonesia..kalo ada yg minat whatsapp saya di 0881024835038
BalasHapus